Siti
Qomariyah – kelas 9c*
MTsN Rejoso
Kab. Pasuruan
“Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Beliau diberi
gelar itu karena beliau rela dan ikhlas untuk memberikan ilmu yang dimilikinya
kepada murid-muridnya. Setiap hari beliau memberikan ilmu dan nasehat-nasehat
agar siswanya pintar. Ilmu yang didapat siswa menjadi bermanfaat baik di masa
sekarang maupun di masa yang akan datang.
Sebenarnya, guru itu hanya menginginkan murid-muridnya
menjadi anak yang pintar dan berperilaku baik tetapi jika muridnya nakal, tidak
bisa dinasehati dan melanggar tata tertib sekolah, maka beliau harus
menghukumnya.
Setiap guru itu pasti mempunyai karakter dan sifatnya
masing-masing dalam memberikan pelajaran. Sehingga murid-muridnya sering
menilai gurunya masing-masing dalam setiap pelajaran tanpa guru itu
menyadarinya. Maka dari itu murid-murid kadang-kadang menyukainya atau
mengidolakannya.
Guru idola itu adalah guru yang disukai dan disayangi
oleh para murid-muridnya. Bagi murid-muridnya, guru idola itu tidak harus cakep
atau cantik. Tapi beliau itu harus bisa mengayomi dan mendidik murid-muridnya
dengan baik, penuh kasih sayang dan kesabaran. Sehingga murid-muridnya dapat
merasa nyaman dan dapat mengerti tentang pelajaran yang diajarkannya.
Murid-murid pun mungkin tidak akan peduli dengan gelar
apa yang disandang guru tersebut. Walaupun guru itu mempunyai gelar setinggi
langit tapi murid-murid yang diajarinya tidak mengerti dan tidak merasa nyaman
saat menerima pelajaran darinya, maka gelar itu tidak ada gunanya.”
* Siti Qomariyah adalah salah satu
siswi yang berprestasi di madrasah. Tulisan ini adalah murni pendapat dari
siswi yang bersangkutan yang saya terima hari pada hari Rabu, 1 Pebruari 2012.
Laily
Rochmatin– kelas 9b*
MTsN Rejoso
Kab. Pasuruan
“Kata guru sudah tidak asing lagi di telinga kita. Setiap
hari kita bertemu mereka baik di sekolah maupun di tempat yang lainnya. Guru
itu adalah orang yang mendidik kita dan mengajari kita tentang sesuatu. Mereka
yang telah membimbing kita dari energi negatif atau yang lebih kita kenal
dengan istilah ENEG ke energi positif atau yang disebut EPOS.
Sedangkan menurut saya, guru itu bukan hanya orang yang
mengajari suatu hal atau membimbing kita ke suatu hal yang lebih baik saja,
tapi guru itu merupakan salah satu sumber semangat, inspirasi sebagai shahabat,
bahkan mereka itu merupakan ‘orang tua angkat’ bagi saya.
Dalam kegiatan mereka yang setiap hari harus mengajar,
pastinya kita bisa melihat perbedaan karakter atau sifat yang ada dalam mereka.
Mungkin ada yang mempunyai sifat atau gaya mengajarnya lebih lemah lembut,
ceria, penyabar, pemarah atau yang lainnya. Toh..yang pasti dari sikap atau
sifat mereka yang seperti itu adalah hanya untuk mendidik dan mengajari kita ke
hal-hal yang lebih baik supaya di kehidupan nantinya, kita akan menjadi anak
yang berguna bagi agama, nusa, bangsa dan negara.
So..pastinya ada guru yang diidolakan. Dan menurut versi
saya, guru yang pantas diidolakan dan memang saya idolakan adalah guru yang
seperti berikut ini:
1) Guru yang tidak membeda-bedakan.
Sebel kan kalau ada guru yang membeda bedakan antara
murid satu dengan yang lainnya. Misalnya: ketika seorang murid ingin mengerjai
temannya yang sedang ULTAH. Murid tersebut meletakkan ember yang berisi tepung
yang ditempatkan di atas pintu kelas. Sehingga ketika temannya yang ultah
membuka pintu kelas, dia akan terkena tumpahan tepung. Tapi tiba-tiba ada guru
yang ingin mengambil barangnya yang tertinggal di kelas, maka guru itupun
membuka pintu dan seketika...”bluuukkk” jatuhlah ember yang berisi tepung ke
guru tersebut.
Sudah pasti guru tersebut marah luar biasa. Karena saking
marahnya, guru itupun memberikan hukuman dan sanksi ke semua siswa di kelas
tersebut, dengan tidak memberikan jam istirahat serta diberi PR tambahan atau
yang lainnya.
J cerita di
atas sekedar contoh saja. Mungkin tidak pernah terjadi di madrasah kita.
2) Guru yang baik hati, pengertian, tidak sombong, dan bisa
mengerti kita
Pernah lihat film CJ7 tidak? Dan guru idaman saya itu
seperti Mrs. Yuen. Orangnya cantik, dan baik hati lagi.
3) Guru yang mengajarnya enak, unik, seru, asyik, dan cara
metode pembelajarannya tidak begitu-begitu terus.
Setiap pelajaran harus buka buku, baca buku saja...
‘ritual’ ini membuat siswa malas. Harusnya seperti kemarin, di kelas metode
pembelajarannya dibuat dengan permainan alias game. Jadinya seru. Anak-anak
yang biasanya malas buka buku jadi rajin buka buku.
4) Guru yang mengajari kita pada hal-hal yang baru
5) Guru yang bisa “menghangatkan” suasana
Yang saya maksud “hangat” disini bukan diberi kopi panas atau teh hangat.
Tapi maksudnya ketika pelajaran atau ketika materi disampaikan pastinya ada
rasa tegang, maka alangkah asyiknya jika ketegangan itu diselingi
‘guyunon-guyonon’ khas yang membuat siswanya tersenyum, agar mengurangi rasa
tegang yang melekat pada siswa.
Inilah sosok
seorang guru yang saya idolakan.”
* Laily Rochmatin adalah salah satu
siswi yang berprestasi di madrasah. Tulisan ini adalah murni pendapat dari
siswi yang bersangkutan yang saya terima hari pada hari Senin, 6 Pebruari 2012.
Imas Maulani
– kelas 8a*
MTsN Rejoso
Kab. Pasuruan
“Guru idola?...pasti kamu punya guru yang kamu idola kan?
Kalau menurutku, semua guru itu patut diidolakan karena mereka telah membimbing
dan mendidik kita hingga kita menjadi pandai. Mereka adalah pahlawan tanpa
tanda jasa.
Tapi yang aku tahu biasanya saat istirahat atau saat
duduk-duduk, selalu ada saja yang kita obrolkan tentang guru-guru yang mengajar
kami. Ada yang bilang guru A itu baik, senang bila diajar dia, tapi ada juga
yang nyletuk akau gak suka karena cara ngajarnya itu tidak jelas.
Yang aku tahu, semua guru itu tujuannya sama, ingin
menjadikan semua muridnya pandai. Memang setiap murid punya guru idola
sendiri-sendiri karena mungkin guru tersebut pandai mengambil hati para
murid-muridnya, sehingga murid tersebut merasa sangat diperhatikan.
Ada juga guru yang saya idolakan. Beliau ramah, baik, telaten,
dan suka membuat acara. Sederhana saja sih acaranya, yaitu kegiatan sekolah
yang dipadukan dengan kegiatan yang tidak menguras pikiran. Sehingga kami para
murid merasa tidak terbebani. Dan akhirnya kami menikmati kegiatan itu dengan
senang hati tapi hasilnya maksimal.”
* Imas Maulani adalah salah satu siswi
yang berprestasi di madrasah, yang saat ini menjabat sebagai Ketua OSIM periode
2011-2012. Tulisan ini adalah murni pendapat dari siswi yang bersangkutan yang
saya terima hari pada hari Rabu, 8 Pebruari 2012.
Akhmad Nur
Baidowi – kelas 9a*
MTsN Rejoso
Kab. Pasuruan
“Menurut saya guru yang pantas diidolakan adalah guru
yang tegas saat mengajar, sabar, dan tabah. Tidak pilih kasih, humoris, santai
tapi serius, apa yang diajarkan mudah di mengerti. Perhatian terhadap
murid-muridnya, setia membimbing, mengarahkan ke jalan yang benar, menasehati
jika ada kesalahan.
Guru yang tegas saat mengajar, tentunya akan memudahkan
muridnya untuk mengerti apa yang sedang diajarkan. Guru yang sabar dan tabah
juga diperlukan. Karena guru yang sabar dan tabah tidak akan membawa masalah di
rumah ke kelas. Guru juga tidak boleh pilih kasih terhadap murid-muridnya dan
guru yang humoris pasti akan diidolakan oleh muridnya.
Seorang guru harus mempunyai perhatian terhadap muridnya.
Setia membimbing sampai muridnya menjadi pintar. Guru biasanya selalu
menasehati kepada murid-muridnya apabila mereka melakukan kesalahan. Seorang
guru juga pasti akan mengarahkan muridnya sampai benar-benar menjadi murid yang
berprestasi. Itulah sosok yang saya idolakan. ”
* Akhmad Nur Baidowi adalah salah satu
siswa yang berprestasi di madrasah. Tulisan ini adalah murni pendapat dari siswa
yang bersangkutan yang saya terima hari pada hari Rabu, 8 Pebruari 2012.
@Pasuruan, 02 Pebruari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar