Kamis, 16 Februari 2012

Guru Idola, Di ‘Mata’ Siswa


 

Siti Qomariyah – kelas 9c*
MTsN Rejoso Kab. Pasuruan


“Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Beliau diberi gelar itu karena beliau rela dan ikhlas untuk memberikan ilmu yang dimilikinya kepada murid-muridnya. Setiap hari beliau memberikan ilmu dan nasehat-nasehat agar siswanya pintar. Ilmu yang didapat siswa menjadi bermanfaat baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Sebenarnya, guru itu hanya menginginkan murid-muridnya menjadi anak yang pintar dan berperilaku baik tetapi jika muridnya nakal, tidak bisa dinasehati dan melanggar tata tertib sekolah, maka beliau harus menghukumnya.
Setiap guru itu pasti mempunyai karakter dan sifatnya masing-masing dalam memberikan pelajaran. Sehingga murid-muridnya sering menilai gurunya masing-masing dalam setiap pelajaran tanpa guru itu menyadarinya. Maka dari itu murid-murid kadang-kadang menyukainya atau mengidolakannya.
Guru idola itu adalah guru yang disukai dan disayangi oleh para murid-muridnya. Bagi murid-muridnya, guru idola itu tidak harus cakep atau cantik. Tapi beliau itu harus bisa mengayomi dan mendidik murid-muridnya dengan baik, penuh kasih sayang dan kesabaran. Sehingga murid-muridnya dapat merasa nyaman dan dapat mengerti tentang pelajaran yang diajarkannya.
Murid-murid pun mungkin tidak akan peduli dengan gelar apa yang disandang guru tersebut. Walaupun guru itu mempunyai gelar setinggi langit tapi murid-murid yang diajarinya tidak mengerti dan tidak merasa nyaman saat menerima pelajaran darinya, maka gelar itu tidak ada gunanya.”

* Siti Qomariyah adalah salah satu siswi yang berprestasi di madrasah. Tulisan ini adalah murni pendapat dari siswi yang bersangkutan yang saya terima hari pada hari Rabu, 1 Pebruari 2012.

Laily Rochmatin– kelas 9b*
MTsN Rejoso Kab. Pasuruan

“Kata guru sudah tidak asing lagi di telinga kita. Setiap hari kita bertemu mereka baik di sekolah maupun di tempat yang lainnya. Guru itu adalah orang yang mendidik kita dan mengajari kita tentang sesuatu. Mereka yang telah membimbing kita dari energi negatif atau yang lebih kita kenal dengan istilah ENEG ke energi positif atau yang disebut EPOS.
Sedangkan menurut saya, guru itu bukan hanya orang yang mengajari suatu hal atau membimbing kita ke suatu hal yang lebih baik saja, tapi guru itu merupakan salah satu sumber semangat, inspirasi sebagai shahabat, bahkan mereka itu merupakan ‘orang tua angkat’ bagi saya.
Dalam kegiatan mereka yang setiap hari harus mengajar, pastinya kita bisa melihat perbedaan karakter atau sifat yang ada dalam mereka. Mungkin ada yang mempunyai sifat atau gaya mengajarnya lebih lemah lembut, ceria, penyabar, pemarah atau yang lainnya. Toh..yang pasti dari sikap atau sifat mereka yang seperti itu adalah hanya untuk mendidik dan mengajari kita ke hal-hal yang lebih baik supaya di kehidupan nantinya, kita akan menjadi anak yang berguna bagi agama, nusa, bangsa dan negara.
So..pastinya ada guru yang diidolakan. Dan menurut versi saya, guru yang pantas diidolakan dan memang saya idolakan adalah guru yang seperti berikut ini:
1)     Guru yang tidak membeda-bedakan.
Sebel kan kalau ada guru yang membeda bedakan antara murid satu dengan yang lainnya. Misalnya: ketika seorang murid ingin mengerjai temannya yang sedang ULTAH. Murid tersebut meletakkan ember yang berisi tepung yang ditempatkan di atas pintu kelas. Sehingga ketika temannya yang ultah membuka pintu kelas, dia akan terkena tumpahan tepung. Tapi tiba-tiba ada guru yang ingin mengambil barangnya yang tertinggal di kelas, maka guru itupun membuka pintu dan seketika...”bluuukkk” jatuhlah ember yang berisi tepung ke guru tersebut.
Sudah pasti guru tersebut marah luar biasa. Karena saking marahnya, guru itupun memberikan hukuman dan sanksi ke semua siswa di kelas tersebut, dengan tidak memberikan jam istirahat serta diberi PR tambahan atau yang lainnya.
J cerita di atas sekedar contoh saja. Mungkin tidak pernah terjadi di madrasah kita.

2)     Guru yang baik hati, pengertian, tidak sombong, dan bisa mengerti kita
Pernah lihat film CJ7 tidak? Dan guru idaman saya itu seperti Mrs. Yuen. Orangnya cantik, dan baik hati lagi.

3)     Guru yang mengajarnya enak, unik, seru, asyik, dan cara metode pembelajarannya tidak begitu-begitu terus.
Setiap pelajaran harus buka buku, baca buku saja... ‘ritual’ ini membuat siswa malas. Harusnya seperti kemarin, di kelas metode pembelajarannya dibuat dengan permainan alias game. Jadinya seru. Anak-anak yang biasanya malas buka buku jadi rajin buka buku.

4)     Guru yang mengajari kita pada hal-hal yang baru

5)     Guru yang bisa “menghangatkan” suasana
Yang saya maksud “hangat” disini bukan diberi kopi panas atau teh hangat. Tapi maksudnya ketika pelajaran atau ketika materi disampaikan pastinya ada rasa tegang, maka alangkah asyiknya jika ketegangan itu diselingi ‘guyunon-guyonon’ khas yang membuat siswanya tersenyum, agar mengurangi rasa tegang yang melekat pada siswa.

Inilah sosok seorang guru yang saya idolakan.”

* Laily Rochmatin adalah salah satu siswi yang berprestasi di madrasah. Tulisan ini adalah murni pendapat dari siswi yang bersangkutan yang saya terima hari pada hari Senin, 6  Pebruari 2012.


Imas Maulani – kelas 8a*
MTsN Rejoso Kab. Pasuruan

“Guru idola?...pasti kamu punya guru yang kamu idola kan? Kalau menurutku, semua guru itu patut diidolakan karena mereka telah membimbing dan mendidik kita hingga kita menjadi pandai. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
Tapi yang aku tahu biasanya saat istirahat atau saat duduk-duduk, selalu ada saja yang kita obrolkan tentang guru-guru yang mengajar kami. Ada yang bilang guru A itu baik, senang bila diajar dia, tapi ada juga yang nyletuk akau gak suka karena cara ngajarnya itu tidak jelas.
Yang aku tahu, semua guru itu tujuannya sama, ingin menjadikan semua muridnya pandai. Memang setiap murid punya guru idola sendiri-sendiri karena mungkin guru tersebut pandai mengambil hati para murid-muridnya, sehingga murid tersebut merasa sangat diperhatikan.
Ada juga guru yang saya idolakan. Beliau ramah, baik, telaten, dan suka membuat acara. Sederhana saja sih acaranya, yaitu kegiatan sekolah yang dipadukan dengan kegiatan yang tidak menguras pikiran. Sehingga kami para murid merasa tidak terbebani. Dan akhirnya kami menikmati kegiatan itu dengan senang hati tapi hasilnya maksimal.”

* Imas Maulani adalah salah satu siswi yang berprestasi di madrasah, yang saat ini menjabat sebagai Ketua OSIM periode 2011-2012. Tulisan ini adalah murni pendapat dari siswi yang bersangkutan yang saya terima hari pada hari Rabu, 8 Pebruari 2012.












Akhmad Nur Baidowi – kelas 9a*
MTsN Rejoso Kab. Pasuruan

“Menurut saya guru yang pantas diidolakan adalah guru yang tegas saat mengajar, sabar, dan tabah. Tidak pilih kasih, humoris, santai tapi serius, apa yang diajarkan mudah di mengerti. Perhatian terhadap murid-muridnya, setia membimbing, mengarahkan ke jalan yang benar, menasehati jika ada kesalahan.
Guru yang tegas saat mengajar, tentunya akan memudahkan muridnya untuk mengerti apa yang sedang diajarkan. Guru yang sabar dan tabah juga diperlukan. Karena guru yang sabar dan tabah tidak akan membawa masalah di rumah ke kelas. Guru juga tidak boleh pilih kasih terhadap murid-muridnya dan guru yang humoris pasti akan diidolakan oleh muridnya.
Seorang guru harus mempunyai perhatian terhadap muridnya. Setia membimbing sampai muridnya menjadi pintar. Guru biasanya selalu menasehati kepada murid-muridnya apabila mereka melakukan kesalahan. Seorang guru juga pasti akan mengarahkan muridnya sampai benar-benar menjadi murid yang berprestasi. Itulah sosok yang saya idolakan. ”

* Akhmad Nur Baidowi adalah salah satu siswa yang berprestasi di madrasah. Tulisan ini adalah murni pendapat dari siswa yang bersangkutan yang saya terima hari pada hari Rabu, 8 Pebruari 2012.








@Pasuruan, 02 Pebruari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Recent Comments

Introduction

Recent Posts

Pages