Minggu, 10 Juni 2012

YA ALLAH..SEGERA KELUARKAN AKU DARI KE-NIKMAT-AN INI



Mungkin, aku adalah salah satu manusia yang paling benci dengan ke’nikmat’an. Ke’nikmat’an yang telah kurasakan dari dulu hingga ini. Sekarang, aku sudah sangat ingin lari sekencang-kencangnya. Meninggalkan semua ‘nikmat’ yang sudah terlanjur melekat erat. Aku sudah benar-benar bosan. Bosan dengan ke’nyaman’an yang telah kurasakan. Semuanya seakan meresap semakin dalam dan mengalir tanpa henti. Aku sudah tak kuat lagi menahannya. Aku memang orang yang lemah iman, selemah benang basah. Imanku sudah setipis bulu anak ayam.
Adakah dari anda sekalian berbaik hati mau menggantikanku? Adakah dari teman-teman seperjuangan yang ingin merasakan ke’nikmat’an yang sekian lama kualami ini? Adakah dari kaum se-profesi yang mau tukar tempat denganku? Ya Allah...segera keluarkan aku dari ke’nikmat’an ini. Ke’nikmat’an yang telah Kau berikan setiap hari yang tanpa balas dan tanpa batas. Gerakkan hati hamba-hamba-Mu yang saat ini membaca curhat ku ini, untuk menolongku. Menolong melepaskan segala ke’nikmat’an yang membuatku senantiasa berbuat zalim. Yah..semakin lama semakin banyak ke-zaliman yang kulakukan dengan sengaja. Semakin hari semakin tinggi tumpukan kesalahan-kesalahan ini. Benar apa yang Engkau tuliskan dalam Kitab-Mu yang suci, bahwa sesungguhnya manusia itu amatlah bodoh dan amat zalim (QS. Al Ahzab: 71). Aku tak mau mengalami dan berperan dalam sinetron kehidupan dengan judul, “Nikmat Membawa Sengsara.”

Ke’nikmat’an yang Kubenci
Ya Allah..bukannya aku ingin menjadi hamba-Mu yang kufur nikmat. Meski aku ini manusia yang amat bodoh dan amat zalim, aku masih merindukan kenikmatan-kenikmatan-MU yang lain. Bukan pula aku berharap-harap azab-Mu yang pedih. Bukan, sekali lagi bukan. Jelas, aku takkan mampu menahan azab-Mu meski hanya menginjak kerikil panas di kakiku.
Ya Allah..Ke’nikmat’an yang sangat kubenci, pertama, karena saat ini aku kerja tanpa aturan. Memang telah ada aturan yang ‘super’ lengkap, bahkan harus dengan Peraturan Pemerintah untuk menguatkannya. Tapi harus kuakui, aku lah pegawai yang irregular (tak punya aturan). Aturan bagiku cukup dibacakan dan disosialisasikan di awal tahun pelajaran. Setelah itu, mau diterapkan atau tidak, ya terserah keimanan masing-masing. Begitulah ‘lagu’ lama, kata seorang kawan.
Ya Allah..Ke’nyaman’an yang membuatku benar-benar bosan, kedua, karena sekarang aku kerja tanpa reward dan punishment. Kadang aku berprestasi/kreatif, tapi tak ada reward. Meski kutahu, reward-Mu harus tetap nomor satu. Tapi aku kan juga berharap reward-reward  setelah reward-Mu. Yah..karena aku sendiri masih manusia, bukan hewan apalagi malaikat. Di balik sisi baikku, pasti ada sisi jelekku. Sering aku melanggar aturan lembaga, kerja bermalas-malasan, datang telat-telat pulang cepat-cepat, tak kreatif tapi aktif provokatif, dan masih banyak yang lainnya. Lebih bejibun dari pada prestasinya. Tapi tak ada punishment yang menyentuh baju dan sepatuku sedikitpun. Puluhan, bahkan ratusan ‘kemaksiatan’ kerja yang telah kulakukan, tak satupun hukuman kuterima. Enak ya???
Ya Allah..Ke’enak’an yang membuatku ingin segera pergi, ketiga, karena hingga detik ini, aku kerja bisa se’enak’ udelku. Mau kerja tanpa perangkat kerja, bisa kok. Mau memberi nilai tanpa ujian, bisa kok. Mau keluar masuk dari tempat kerja, kapanpun-kemanapun-untuk apapun, bisa kok. Mau pake seragam kerja atau seragam batik atau seragam kasual, mulai ujung rambut hingga ujung kaki, bisa kok.
Mungkin bagi anda sekalian, aku orang yang aneh. Dapat ke’nikmat’an kok malah benci. Diberi ke’nyaman’an kok malah mau pergi. Yah..begitulah diriku. Aku tak mau terus menerus jadi manusia zalim. Aku sudah bosan jadi pegawai tanpa aturan. Aku benci jadi pegawai tanpa prestasi. Paling tidak aku termotivasi, dari apa yang telah ku on air-kan sendiri tadi pagi di Radio Ramapati. Bahkan judul yang kusampaikan tadi adalah “Nikmatnya Zalim”.
Shahabat, kawan, teman, saudaraku semua..bantulah aku. Do’akan aku. Aku benar-benar ini pergi. Andai anda yang baca tulisan ini, punya tempat yang lebih menawarkan ‘kesengsaraan’ kerja daripada ke’nikmat’an ini, tukar ya. Segera ya..karena aku benar-benar tidak ingin menjadi manusia ter-zalim di dunia. /pasuruan, 9 juni 2012/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Recent Comments

Introduction

Recent Posts

Pages