***iklan cerita***
YOU ARE WHAT YOU THINK; adalah judul saya dari
edisi on air “life inspiration” yang ke 69, hari ini, Kamis, 07 Juli
2011. Seperti biasa dari jam 5.00 sampai jam 6.00, di radio Ramapati 93,00 fm
Pemkot Pasuruan. Selamat membaca…!!!
***langsung ke tema***
Ada seorang
anak laki-laki kecil penjual koran, berkeliling suatu perumahan untuk
menawarkan koran. Karena cuaca yang menyengat, anak laki-laki ini merasakan
kehausan yang amat sangat. Dia lalu memberanikan diri mengetuk pintu suatu
rumah untuk sekedar meminta minum segelas saja.
Lalu
diketuklah pintu satu rumah, dan dibukakan oleh seorang anak perempuan yang
sebaya dengannya. Anak laki-laki ini kemudian menyampaikan maksudnya untuk
meminta segelas air karena sangat haus. Dan tanpa berfikir panjang anak
perempuan ini kemudian masuk ke dalam, lalu keluar dengan membawa segelas air susu
untuk anak laki-laki penjual koran ini. Anak laki-laki ini kemudian bertanya,
“Berapa saya harus membayar segelas susu ini?”. Anak perempuan yang punya rumah
menjawab,”Gratis. Silahkan lanjutkan jualannya.”
Singkat
cerita, menginjak dewasa, si perempuan ini jatuh sakit. Sakitnya parah membuat
dia harus berobat di rumah sakit yang paling baik di kotanya. Padahal
keluarganya tidak memiliki biaya untuk merawatnya di rumah sakit yang bagus.
Namun karena
terpaksa, akhirnya si perempuan ini dirawat juga akhirnya di rumah sakit
terbaik itu. Nah…Karena rumah sakitnya terbaik, dokter-dokternya pun adalah
dokter-dokter terbaik yang ada di kota tersebut.
Setelah
beberapa hari dirawat, akhirnya sembuh dan diperbolehkan pulang. Sebelum
pulang, perawatnya membawa sebuah map yang disodorkan kepadanya. Si perempuan
ini sudah menduga inilah tagihan biaya-biaya selama dia dirawat hingga sembuh
di rumah sakit ini.
Dan betapa
terkejutnya dia karena ternyata biaya rumah sakitnya sangat besar, bahkan
dengan menjual rumah, kendaraan, dan apapun yang dia miliki, itupun belum cukup
untuk melunasinya. Dengan wajah yang pucat dia meminta keringanan biaya, karena
jelas tidak mampu melunasinya.
Si perawat pun
pergi menemui dokter yang merawatnya dan menyampaikan permasalahan pasiennya. Sang
dokter pun melihat-lihat profile pasiennya itu, hingga sang dokter tahu alamat
rumahnya. Setelah itu, sang dokter mengambil ballpoint lalu menulis sesuatu di
atas map tagihan biaya si pasien.
Kemudian
ditemuilah sang pasien sambil menyerahkan map tersebut. Dan si pasien lebih
terkejut lagi, setelah membaca tulisan tangan di atas map tersebut. Karena
tulisan sang dokter adalah “SELURUH BIAYA TELAH LUNAS DENGAN SEGELAS AIR SUSU”.
Ya…sang dokter
hebat itu ternyata adalah seorang anak kecil yang dulunya penjual koran, yang
beberapa tahun lalu mengetuk pintu rumah si perempuan dan meminta segelas air,
namun segelas air susu itu diberikan gratis oleh si perempuan. Sekarang sang
dokter telah membalasnya dengan balasan yang lebih baik.
Subhanallah…kita
adalah apa yang ada di dalam pikiran kita sendiri. Bila kita berpikir sesuatu
yang baik, maka kita akan mendapatkan yang baik. Namun sebaliknya, bila kita
berpikir sesuatu yang buruk, maka kita akan mendapatkan yang buruk. Kembali
kepada individu masing-masing. Diri kita sendirilah yang akan menentukan:
apakah mau memilih
berpikir baik atau buruk?
apakah mau memilih
berpikir bisa atau sulit?
apakah mau memilih
berpikir sukses atau gagal?
apakah mau memilih
berpikir maju atau mundur?
Jadi ingat pesan sponsor
di pojok perempatan jalan raya, “THINK BIG IF YOU WANT TO BE BIG”. ~Berpikirlah
besar jika kamu ingin menjadi besar~
Dari kisah di
atas, si anak perempuan telah memilih untuk berpikiran yang baik (positive thinking)
ketika dia dengan ikhlas membantu si anak laki-laki penjual koran, yang
memang saat itu benar-benar butuh bantuannya. Si perempuan dengan ikhlas
memberikan segelas air susu, tanpa minta imbalan apapun.
Dan pada
hakekatnya, kebaikan yang dipilih dalam pikirannya saat itu, yang kemudian
diwujudkan dalam perbuatan dia, benar-benar mendapat balasannya yang juga tak
kalah baiknya di saat-saat dia juga sedang benar-benar butuh bantuan.
Dalam bahasa
Al Qur’an diberikan contoh ungkapan yang serupa, yaitu fa’alhamaha fujuuraha
wa taqwaaha. (silahkan pilih, mau sesat atau taqwa?). Tuh..kan…ternyata
amat sangat penting bagi kita untuk senantiasa menjaga berpikiran selalu yang
baik-baik. Menjaga pikiran kita selalu optimis, huznudzon, dan selalu connect
to Allah Swt atas segala sesuatu yang menimpa kita.
Maka sebagai
orang-orang yang beriman, tentulah tidak layak kita memilih berpikir sesat,
berpikir gagal, pesimis, kurang semangat, tidak ada motivasi, dan pikiran
negative lainnya. Inilah komitment yang harus menancap kuat dari dalam diri
seorang muslim/muslimah. (internal factor)
Namun kita
tidak menutup mata bahwa segala informasi, pengetahuan, norma, berita, fakta,
opini dari luar, baik yang bermanfaat atau sekedar sampah yang masuk ke dalam
otak, juga akan menentukan sikap dan perbuatan kita seperti apa nantinya. Ada
informasi positive ada juga yang negative.
Ada pendapat
yang memotivasi ada juga melemahkan semangat. Ada berita atau fakta yang
menyenangkan ada juga yang menyusahkan.
Pesan
sederhana berikut ini ada baiknya kita jadikan pedoman kita, “bila kita dekat
dengan pande besi maka kita akan kena apinya, namun bila kita dekat dengan
penjual minyak wangi maka kita akan dapat bau wanginya.” Artinya betapa besar
pengaruh orang-orang disekitar kita terhadap diri kita. Waspadalah…waspadalah…(hehehe..)
(ba’da shalat jadi inget pesan Allah atas tema ini…) Ana
indza dzonni abdibii…(AKU berada dalam prasangka hamba-KU).
Maksudnya Allah akan menyertai segala prasangka hamba-hamba-NYA. Jika hamba-NYA
berprasangka (baca: berpikiran) baik terhadap segala sesuatu yang terjadi
padanya, maka Allah pun memberikan balasan yang baik kepadanya. Sebaliknya,
Jika hamba-NYA berprasangka (baca: berpikiran) jelek terhadap segala sesuatu
yang menimpa, maka Allah pun akan memberikan balasan yang setimpal kepadanya.
Subhanallah…this is the power mind. It is determining
everything in our life, empowering our life’s qualities, and also sparkling our
‘second’ life. Later on..for the rest of our life, keep our mind in good way. In
the way of Allah. The way of Islam. The way of Muhammad Saw and His Shahabahs.
*Pasuruan, 07 Juli 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar