Senin, 14 Mei 2012

YOU ARE WHAT YOU THINK*

***iklan cerita***
YOU ARE WHAT YOU THINK; adalah judul saya dari edisi on air “life inspiration” yang ke 69, hari ini, Kamis, 07 Juli 2011. Seperti biasa dari jam 5.00 sampai jam 6.00, di radio Ramapati 93,00 fm Pemkot Pasuruan. Selamat membaca…!!!


***langsung ke tema***
Ada seorang anak laki-laki kecil penjual koran, berkeliling suatu perumahan untuk menawarkan koran. Karena cuaca yang menyengat, anak laki-laki ini merasakan kehausan yang amat sangat. Dia lalu memberanikan diri mengetuk pintu suatu rumah untuk sekedar meminta minum segelas saja.
Lalu diketuklah pintu satu rumah, dan dibukakan oleh seorang anak perempuan yang sebaya dengannya. Anak laki-laki ini kemudian menyampaikan maksudnya untuk meminta segelas air karena sangat haus. Dan tanpa berfikir panjang anak perempuan ini kemudian masuk ke dalam, lalu keluar dengan membawa segelas air susu untuk anak laki-laki penjual koran ini. Anak laki-laki ini kemudian bertanya, “Berapa saya harus membayar segelas susu ini?”. Anak perempuan yang punya rumah menjawab,”Gratis. Silahkan lanjutkan jualannya.”
Singkat cerita, menginjak dewasa, si perempuan ini jatuh sakit. Sakitnya parah membuat dia harus berobat di rumah sakit yang paling baik di kotanya. Padahal keluarganya tidak memiliki biaya untuk merawatnya di rumah sakit yang bagus.
Namun karena terpaksa, akhirnya si perempuan ini dirawat juga akhirnya di rumah sakit terbaik itu. Nah…Karena rumah sakitnya terbaik, dokter-dokternya pun adalah dokter-dokter terbaik yang ada di kota tersebut.
Setelah beberapa hari dirawat, akhirnya sembuh dan diperbolehkan pulang. Sebelum pulang, perawatnya membawa sebuah map yang disodorkan kepadanya. Si perempuan ini sudah menduga inilah tagihan biaya-biaya selama dia dirawat hingga sembuh di rumah sakit ini.
Dan betapa terkejutnya dia karena ternyata biaya rumah sakitnya sangat besar, bahkan dengan menjual rumah, kendaraan, dan apapun yang dia miliki, itupun belum cukup untuk melunasinya. Dengan wajah yang pucat dia meminta keringanan biaya, karena jelas tidak mampu melunasinya.
Si perawat pun pergi menemui dokter yang merawatnya dan menyampaikan permasalahan pasiennya. Sang dokter pun melihat-lihat profile pasiennya itu, hingga sang dokter tahu alamat rumahnya. Setelah itu, sang dokter mengambil ballpoint lalu menulis sesuatu di atas map tagihan biaya si pasien.
Kemudian ditemuilah sang pasien sambil menyerahkan map tersebut. Dan si pasien lebih terkejut lagi, setelah membaca tulisan tangan di atas map tersebut. Karena tulisan sang dokter adalah “SELURUH BIAYA TELAH LUNAS DENGAN SEGELAS AIR SUSU”.
Ya…sang dokter hebat itu ternyata adalah seorang anak kecil yang dulunya penjual koran, yang beberapa tahun lalu mengetuk pintu rumah si perempuan dan meminta segelas air, namun segelas air susu itu diberikan gratis oleh si perempuan. Sekarang sang dokter telah membalasnya dengan balasan yang lebih baik.
Subhanallah…kita adalah apa yang ada di dalam pikiran kita sendiri. Bila kita berpikir sesuatu yang baik, maka kita akan mendapatkan yang baik. Namun sebaliknya, bila kita berpikir sesuatu yang buruk, maka kita akan mendapatkan yang buruk. Kembali kepada individu masing-masing. Diri kita sendirilah yang akan menentukan:
apakah mau memilih berpikir baik atau buruk?
apakah mau memilih berpikir bisa atau sulit?
apakah mau memilih berpikir sukses atau gagal?
apakah mau memilih berpikir maju atau mundur?
Jadi ingat pesan sponsor di pojok perempatan jalan raya, “THINK BIG IF YOU WANT TO BE BIG”. ~Berpikirlah besar jika kamu ingin menjadi besar~
Dari kisah di atas, si anak perempuan telah memilih untuk berpikiran yang baik (positive thinking) ketika dia dengan ikhlas membantu si anak laki-laki penjual koran, yang memang saat itu benar-benar butuh bantuannya. Si perempuan dengan ikhlas memberikan segelas air susu, tanpa minta imbalan apapun.
Dan pada hakekatnya, kebaikan yang dipilih dalam pikirannya saat itu, yang kemudian diwujudkan dalam perbuatan dia, benar-benar mendapat balasannya yang juga tak kalah baiknya di saat-saat dia juga sedang benar-benar butuh bantuan.
Dalam bahasa Al Qur’an diberikan contoh ungkapan yang serupa, yaitu fa’alhamaha fujuuraha wa taqwaaha. (silahkan pilih, mau sesat atau taqwa?). Tuh..kan…ternyata amat sangat penting bagi kita untuk senantiasa menjaga berpikiran selalu yang baik-baik. Menjaga pikiran kita selalu optimis, huznudzon, dan selalu connect to Allah Swt atas segala sesuatu yang menimpa kita.
Maka sebagai orang-orang yang beriman, tentulah tidak layak kita memilih berpikir sesat, berpikir gagal, pesimis, kurang semangat, tidak ada motivasi, dan pikiran negative lainnya. Inilah komitment yang harus menancap kuat dari dalam diri seorang muslim/muslimah. (internal factor)
Namun kita tidak menutup mata bahwa segala informasi, pengetahuan, norma, berita, fakta, opini dari luar, baik yang bermanfaat atau sekedar sampah yang masuk ke dalam otak, juga akan menentukan sikap dan perbuatan kita seperti apa nantinya. Ada informasi positive ada juga yang negative.
Ada pendapat yang memotivasi ada juga melemahkan semangat. Ada berita atau fakta yang menyenangkan ada juga yang menyusahkan.
Pesan sederhana berikut ini ada baiknya kita jadikan pedoman kita, “bila kita dekat dengan pande besi maka kita akan kena apinya, namun bila kita dekat dengan penjual minyak wangi maka kita akan dapat bau wanginya.” Artinya betapa besar pengaruh orang-orang disekitar kita terhadap diri kita. Waspadalah…waspadalah…(hehehe..)
            (ba’da shalat jadi inget pesan Allah atas tema ini…) Ana indza dzonni abdibii…(AKU berada dalam prasangka hamba-KU). Maksudnya Allah akan menyertai segala prasangka hamba-hamba-NYA. Jika hamba-NYA berprasangka (baca: berpikiran) baik terhadap segala sesuatu yang terjadi padanya, maka Allah pun memberikan balasan yang baik kepadanya. Sebaliknya, Jika hamba-NYA berprasangka (baca: berpikiran) jelek terhadap segala sesuatu yang menimpa, maka Allah pun akan memberikan balasan yang setimpal kepadanya.
            Subhanallah…this is the power mind. It is determining everything in our life, empowering our life’s qualities, and also sparkling our ‘second’ life. Later on..for the rest of our life, keep our mind in good way. In the way of Allah. The way of Islam. The way of Muhammad Saw and His Shahabahs.

*Pasuruan, 07 Juli 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Recent Comments

Introduction

Recent Posts

Pages