***iklan cerita***
PILIHLAH ZONA TAK NYAMAN; adalah judul saya dari
edisi on air “life inspiration” yang ke 70, hari ini, Kamis, 14 Juli
2011. Seperti biasa dari jam 5.00 sampai jam 6.00, di radio Ramapati 93,00 fm
Pemkot Pasuruan. Selamat membaca…!!!
***langsung ke tema***
Zona Nyaman
adalah suatu keadaan dimana kita berada pada kondisi kehidupan yang enak,
bahagia, tanpa tekanan, tanpa ancaman, tanpa intimidasi, mudah mendapatkan apa
saja yang kita inginkan, baik berupa materi atau non-materi. Contoh: Ketika
kita merasa enak (nyaman) menikmati rumah yang mewah. Ketika kita senantiasa
merasa bahagia bisa pergi berlibur di tempat-tempat wisata terkenal.
Ketika
kehidupan pribadi kita ‘adem ayem’ tentram tanpa masalah yang berarti.
Hmmm…enak kan…??
Lain lagi
dengan Zona Tak Nyaman, karena kebalikan dari zona nyaman diatas. Gambaran
keadaan pada zona ini adalah ketidak-enakan, kesusahan, penuh masalah,
senantiasa harus berjuang dan berjuang untuk memenuhi keinginan, dan lain-lain.
Intinya zona tak nyaman adalah kumpulan orang-orang yang susah dan penuh dengan
liku-liku kehidupan.
Kemarin malam
(15/7) kira-kira jam 11 malam, moderator saya menulis status di akun FBnya yang
secara spontan langsung saya koment (masuk sebagai komentator pertama diantara
ke-29 komentator), saya bilang “hei puitis banget…tapi sayang lho ada yang
lupa…”.
Ya..status ini
‘suara hati’ katanya saat itu. Dia menulis tentang ketakjuban akan indahnya
malam, dimana rembulan 99,999% sempurna wujudnya (bahasa jawa: bunder ser),
cahayanya terang benderang, bintang-gemintang semua menampakkan diri dan dia
minta tolong malam ini ‘jangan diganggu’.
Dia ingin
‘bercumbu’ dengan malam, ‘berkhalwat’ dengan Tuhannya, dan dia akan
‘menyetubuhi’ langit. Hehehe…memang moderator satu ini moderator langit, jadi ya
statusnya gitu:).
Sampai tulisan
ini saya ketik, saya juga komentator urutan ke-29 untuk status dia tentang ini.
Karena dia tanya ke saya,“Yang lupa apa’an nih..?”. Ya..saya tuliskan
jawabannya begin,”Yang ente lupa adalah permintaan dari Tuhannya sang
rembulan, dimana ketika rembulan tengah bersinar terang benderang, ketika
cahayanya menyejukkan alam semesta, dan ketika semua mahkluk yang menyaksikan
terperangah.
Apa yang Tuhan
minta ketika dia menjadikan bulan seperti itu? Tuhan minta ‘jamahlah’ ia
(baca: bulan), ‘setubuilah’ malamnya, dan ‘khalwatlah’ bersama-KU dengan
tahajjudmu – do’a-do’amu – dan jangan lupa dengan puasa-puasamu.
Yapz..Allahu
jamiil yuhibbu al jamal (Allah itu indah dan menyukai keindahan).
Maka..pantaskan dirimu (seperti do’a shahabat dihati saya) untuk
mendapatkan semua keindahan itu dengan memenuhi semua permintaannya. Karena
hanya hamba-hamba-Nya yang mendekat saja yang berhak atas nikmat-nikmat-Nya
yang luar biasa.
****
Lha..hubungan cerita
status di atas dengan zona nyaman dan tak nyaman apa nih?
Begini…saya
analogkan dengan sangat sederhana, bahwa status yang ditulis oleh moderator
saya diatas adalah salah satu contoh zona nyaman, yaitu zona yang menggambarkan
ke-enakan, keindahan, kenikmatan dan kebahagiaan seseorang akan sesuatu.
Sedangkan
koment saya yang terakhir (jawaban atas pertanyaan) adalah representasi
dari zona tak nyaman. Zona yang mengajak kita semua untuk mensyukuri nikmat
zona nyaman lebih dalam lagi. Dengan cara apa dan bagaimana?
Ya…tentu saja dengan
cara-cara yang telah ditunjukkan oleh Tuhan kita dan dicontohkan oleh Nabi
kita, yaitu dengan tak lupa senantiasa menegakkan shalat tahajjud dan berpuasa
3 hari di tengah bulan (saat bulan sedang purnama).
Nah…nyaman
nggak kalau lagi enak-enak tidur, eh diminta shalat tahajjud? …berat nggak
kalau pas lagi hari-hari libur (atau sibuk-sibuk) kerja, eh diminta puasa 3
hari berturut-turut (tanggal 13-14 & 15)? Meski (jujur) nggak enak, nggak
nyaman, & berat tapi inilah zona yang diinginkan oleh Tuhan kita, Nabi
kita, & bidadari-bidadari kita…. J pilihlah zona ini kawan,
jangan ragu, takkan terganti kok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar