Senin, 14 Mei 2012

PILIHLAH ZONA TAK NYAMAN*


 
***iklan cerita***
PILIHLAH ZONA TAK NYAMAN; adalah judul saya dari edisi on air “life inspiration” yang ke 70, hari ini, Kamis, 14 Juli 2011. Seperti biasa dari jam 5.00 sampai jam 6.00, di radio Ramapati 93,00 fm Pemkot Pasuruan. Selamat membaca…!!!


***langsung ke tema***
Zona Nyaman adalah suatu keadaan dimana kita berada pada kondisi kehidupan yang enak, bahagia, tanpa tekanan, tanpa ancaman, tanpa intimidasi, mudah mendapatkan apa saja yang kita inginkan, baik berupa materi atau non-materi. Contoh: Ketika kita merasa enak (nyaman) menikmati rumah yang mewah. Ketika kita senantiasa merasa bahagia bisa pergi berlibur di tempat-tempat wisata terkenal.
Ketika kehidupan pribadi kita ‘adem ayem’ tentram tanpa masalah yang berarti. Hmmm…enak kan…??
Lain lagi dengan Zona Tak Nyaman, karena kebalikan dari zona nyaman diatas. Gambaran keadaan pada zona ini adalah ketidak-enakan, kesusahan, penuh masalah, senantiasa harus berjuang dan berjuang untuk memenuhi keinginan, dan lain-lain. Intinya zona tak nyaman adalah kumpulan orang-orang yang susah dan penuh dengan liku-liku kehidupan.
Kemarin malam (15/7) kira-kira jam 11 malam, moderator saya menulis status di akun FBnya yang secara spontan langsung saya koment (masuk sebagai komentator pertama diantara ke-29 komentator), saya bilang “hei puitis banget…tapi sayang lho ada yang lupa…”.
Ya..status ini ‘suara hati’ katanya saat itu. Dia menulis tentang ketakjuban akan indahnya malam, dimana rembulan 99,999% sempurna wujudnya (bahasa jawa: bunder ser), cahayanya terang benderang, bintang-gemintang semua menampakkan diri dan dia minta tolong malam ini ‘jangan diganggu’.
Dia ingin ‘bercumbu’ dengan malam, ‘berkhalwat’ dengan Tuhannya, dan dia akan ‘menyetubuhi’ langit. Hehehe…memang moderator satu ini moderator langit, jadi ya statusnya gitu:).
Sampai tulisan ini saya ketik, saya juga komentator urutan ke-29 untuk status dia tentang ini. Karena dia tanya ke saya,“Yang lupa apa’an nih..?”. Ya..saya tuliskan jawabannya begin,”Yang ente lupa adalah permintaan dari Tuhannya sang rembulan, dimana ketika rembulan tengah bersinar terang benderang, ketika cahayanya menyejukkan alam semesta, dan ketika semua mahkluk yang menyaksikan terperangah.
Apa yang Tuhan minta ketika dia menjadikan bulan seperti itu? Tuhan minta ‘jamahlah’ ia (baca: bulan), ‘setubuilah’ malamnya, dan ‘khalwatlah’ bersama-KU dengan tahajjudmu – do’a-do’amu – dan jangan lupa dengan puasa-puasamu.
Yapz..Allahu jamiil yuhibbu al jamal (Allah itu indah dan menyukai keindahan). Maka..pantaskan dirimu (seperti do’a shahabat dihati saya) untuk mendapatkan semua keindahan itu dengan memenuhi semua permintaannya. Karena hanya hamba-hamba-Nya yang mendekat saja yang berhak atas nikmat-nikmat-Nya yang luar biasa.
****
Lha..hubungan cerita status di atas dengan zona nyaman dan tak nyaman apa nih?
Begini…saya analogkan dengan sangat sederhana, bahwa status yang ditulis oleh moderator saya diatas adalah salah satu contoh zona nyaman, yaitu zona yang menggambarkan ke-enakan, keindahan, kenikmatan dan kebahagiaan seseorang akan sesuatu.
Sedangkan koment saya yang terakhir (jawaban atas pertanyaan) adalah representasi dari zona tak nyaman. Zona yang mengajak kita semua untuk mensyukuri nikmat zona nyaman lebih dalam lagi. Dengan cara apa dan bagaimana?
Ya…tentu saja dengan cara-cara yang telah ditunjukkan oleh Tuhan kita dan dicontohkan oleh Nabi kita, yaitu dengan tak lupa senantiasa menegakkan shalat tahajjud dan berpuasa 3 hari di tengah bulan (saat bulan sedang purnama).
Nah…nyaman nggak kalau lagi enak-enak tidur, eh diminta shalat tahajjud? …berat nggak kalau pas lagi hari-hari libur (atau sibuk-sibuk) kerja, eh diminta puasa 3 hari berturut-turut (tanggal 13-14 & 15)? Meski (jujur) nggak enak, nggak nyaman, & berat tapi inilah zona yang diinginkan oleh Tuhan kita, Nabi kita, & bidadari-bidadari kita…. J pilihlah zona ini kawan, jangan ragu, takkan terganti kok.

*Pasuruan, 16 Juli 2011. (ketika komitment takberubah, ikhtiar, do’a dan amal semakin meruah…segerakan Ya Allah SWT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Recent Comments

Introduction

Recent Posts

Pages